Minggu, 09 November 2014

psikologi manajemen tugas 2

I.                   Teori Motivasi

-          Teori Motivasi Berprestasi
Teori ini dikembangkan oleh David McClelland. Ada orang yang memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan hasil sebelumnya. McClelland menemukan bahwa mereka dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban terhadap masalah.
-          Teori Pengukuhan
Teori pengukuhan berhubungan dengan teori belajar dari Skinner. Teori ini mempunyai dua aturan pokok aturan yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan jawaban-jawaban yang salah. Pemerolehan dari satu perilaku menuntut adanya satu pengukuhan sebelumnya. Pengukuhan dapat terjadi positif ( pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang diinginkan ) atau negative ( mengilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang diinginkan telah diberikan ), tetapi organism harus membuat kaitannya antara aksi atau tindakannya dengan akibat-akibatnya.
-          Teori Penetapan Tujuan
Teori ini secara relatif lempang dan sederhana. Aturan dasarnya ialah penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke tujuan yang sulit, khusus, dan yang pernyataannya jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja akan menghasilkan unjuk kerja yang lebih tinggi daripada tujuan yang tidak khusus dan yang mudah dicapai.

II.                Teori Kepemimimpinan

-          Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
-          kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
-          pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
-          Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
-          Demokratik
Pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan.
-          Permisif
Pemimpin dengan gaya kepemimpinan permisif akan selalu berkeinginan untuk membuat setiap orang yang berada dalam kelompok puas. Gaya ini menganggap bahwa bila orang-orang merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain, maka dengan demikian organisasi akan berfungsi. Pemimpin yang permisif menginginkan agar setiap orang merasa senang dalam organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar